Kamis, 10 Oktober 2013

TATTOO MENJADI BENTUK LIFESTYLE


 



Tato dipercaya sebagai simbol keberuntungan, status sosial, kecantikan, kedewasaan, dan harga diri. Di Borneo (Kalimantan), penduduk asli wanita disana menganggap bahwa tato merupakan sebuah simbol yang menunjukkan keahlian khusus. 

Sedangkan di China, pada masa zaman Dinasti Ming (kurang lebih 350 tahun yang lalu), wanita dari Suku Drung membuat tato di wajah dan pantatnya untuk sebagai tanda bagi keturunan yang baik.




http://www.ashleyb.org/images/eccentric_tattoo.jpg

Di Indian, melukis tubuh/ body painting dan mengukir kulit, dilakukan untuk mempercantik (sebagai tujuan estetika) dan menunjukkan status sosial. Dan Suku Mentawai memandang tato sebagai suatu hal yang sakral dan berfungsi sebagai simbol keseimbangan alam yang merupakan roh kehidupan. Salah satu posisi tato adalah untuk menunjukkan identitas dan perbedaan status sosial atau profesi.






 





http://24.media.tumblr.com/tumblr_m2z0orPVXx1ruxsgbo1_400.jpg 

Ada berbagai jenis dan ragam bentuk tato, tergantung dengan apa yang dipercaya oleh suku-suku bersangkutan, dan di setiap daerah umumnya memiliki persepsi yang berbeda-beda tentang tato, meski pada prinsipnya hampir sama.



Pergeseran fungsi tato

Hingga saat ini, seni kreasi pembuatan tato semakin berkembang, apalagi didukung oleh teknologi yang ada, maka terdapat beragam pilihan bagi yang ingin membuatnya.


Seiring perkembangan jaman penjajahan, tato digunakan sebagai tanda pengenal bagi tentara, pelaut, dan penjahat. di Indonesia, pada jaman kolonial tato difungsikan sebagai tanda penjahat dengan cara memberikan cap ditubuh yang mudah terlihat dengan besi panas yang dibentuk. 

pada jaman era perang dunia, tato menjadi tanda pengenal bagi tentara dan pelaut, sedangkan pada masa kini tato mulai memiliki fungsi sebagai karya seni.





Tato pada masyarakat Indonesia

Masyarakat Indonesia sudah lama mengenal tato namun tato menjadi sebuah hal yang tabu karena adanya unsur agama dan fungsi tato sebelumnya yang digunakan sebagai simbol bagi penjahat.

 Tahun 1960an, para penjahat ditandai dengan tato yang kemudian muncul sebuah istilah tato penjara.

Joshua Barker adalah salah satu peneliti yang pernah meneliti tato di Indonesia, Barker menemukan bahwa dalam masyarakat modern Indonesia, tato masih menjadi sebuah hal yang tabu karena memiliki kesan erat dengan kriminalitas. 

Pada era abad 21 ini, masyarakat Indonesia sudah dapat menerima tato sebagai suatu bentuk seni meskipun tetap ada kesan negatif bagi pengguna tato. Dengan semua uraian diatas mari kita kumandangkan "tattoo is not crime"

Perlahan tapi pasti mulai banyak masyarakat Indonesia yang mulai berani menghias tubuh mereka dengan tattoo dan semakin banyak pula studio tattoo yang bertebaran di kota-kota besar Indonesia.


  
 Saat ini seni tattoo lebih dikenal sebagai ajang mengekspresikan diri, mereka yang cukup berani untuk mempunyai tattoo biasanya memilih desain yang dapat merepresentasikan diri mereka. Entah itu dari sisi religi, mengabadikan orang tercinta, hingga suatu upaya untuk menunjukan sisi rebelious diri mereka. 

Penempatan yang dipilih untuk mempunyai tattoo juga bermacam-macam, sebagian orang memilih untuk mempunyai tattoo yang tidak terlihat dalam artian mereka membuat tattoo dibagian yang tertutup pakaian sehari-hari seperti pada bagian punggung. 

Namun saat ini mulai banyak mereka yang mempunyai nyali lebih besar dan membuat tattoo yang dapat dilihat kapan saja seperti pada lengan, leher, dan sebagainya.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar